Breaking News
Loading...

Tabarruj dan Ikhtilath

Wednesday, October 14, 2009
Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan danperhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab).Tabarrajatil mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya,lehernya, dan wajahnya.

Menurut syariah, tabarruj adalahsetiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mataorang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, di manaseorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok danditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyahterdahulu.
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamuberhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahuludan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah ALLAH danRasul-Nya. Sesungguhnya ALLAH bermaksud hendak menghilangkan dosa darikamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS.Al-Ahzab 33)

ALLAH juga melarang mereka melakukan tabarrujseperti tabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu. Apa maksudtabarruj jahiliyah terdahulu itu?

Mujahid berkata, “Wanita dahulu keluar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu.”

Qatadah berkata, “Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. ALLAH melarang hal ini.”

Muqatilbin Hayyan berkata, “Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkankerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarrujterdahulu di mana ALLAH melarang wanita-wanita beriman untukmelakukannya.”

Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid,“Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orangJahiliyah yang dahulu…” Dia (Mujahid) berkata, “Wanita dahuluberjalan-jalan di hadapan kaum (laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah.”

Adayang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyahsebelum Islam, sedangkan jahiliyah kedua adalah umat Islam yangmelakukan perbuatan jahiliyah pertama.

Sedangkan pengertianikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih.Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnya bercampur-baurnya perempuandan laki-laki yang bukan muhrim di sebuah momen dan forum yang tidakdibenarkan oleh Islam.

Imam Abu Daud meriwayatkan, Hamzah binAbi Usaid Al-Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah saw keluar rumahdari masjid. Tiba-tiba orang laki-laki dan wanita berkumpul di jalanan.Rasulullah saw berkata kepada para wanita itu, “Agar wanita di belakangsaja, kalian tidak boleh berada di tengah-tengah jalan (ketika adalaki-laki) dan hendaknya kalian di pinggiran jalan.” Serta merta adawanita yang merapat ke dinding (rumah) sampai-sampai pakaiannyatersangkut ke dinding itu karena terlalu nempel.” (HR. Abu Daud).

Al-Qur’anmemberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap,bersuara dan bergaul dengan lawan jenisnya. ALLAH berfirman, “Haiistri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jikakamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehinggaberkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlahperkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab 32)

Sekarang ini pemandanganwanita tabarruj menjadi biasa, termasuk di negeri-negeri muslim. Duniaentertainment memiliki peran besar dalam mensosialisasikan budayatabarruj. Ikhtilath juga tidak bisa dipisahkan dari budaya mereka.Seorang pemuda akan dipandang aneh jika tidak memiliki teman-temanwanita. Lebih jauh, pergaulan bebas semakin membudaya.


Bahaya Tabarruj dan Ikhtilath

Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan masyarakat.

1. Tabarruj dan ikhtilath adalah maksiat kepada ALLAH dan Rasul-Nya
Danbarangsiapa bermaksiat kepada ALLAH akan merasakan akibatnya. Samasekali tidak akan membahayakan ALLAH. Rasulullah saw. bersabda, “Setiapumatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau.” Mereka (sahabat)bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda,“Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan barangsiapa bermaksiatkepadaku ia orang yang tidak mau.” (HR. Bukhari)

2. Tabarruj dan ikhtilath termasuk dosa besar
Karenakedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Diriwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqahdatang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepada beliau dalammembela Islam. Beliau bersabda, “Aku membaiatmu agar kamu tidakmenyekutukan ALLAH dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidakmembunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karenaperbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidaktabarruj dengan tabarruj jahiliyah pertama.” (HR. Bukhari)

3. Tabarruj dan Ikhtilath mendatangkan laknat
DiMustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin UmarRasulullah saw bersabda, “Akan datang di akhir umatku nanti laki-lakiyang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun ke pintu-pintumasjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang, dikepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itukarena sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum,tentu wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita merekasebagaimana wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian.”

4. Tabarruj temasuk sifat penghuni neraka
AbuHurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Ada dua golongan pendudukneraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama merekacambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang.Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak merekadan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus,mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunyatercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

5. Tabarruj adalah Kemunafikan yang akan Mendatangkan Kegelapan di hari Kiamat
Al-Baihaqimeriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih, “Sebaik-baikwanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok(dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada ALLAH. Dan seburuk-burukwanita adalah yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orangmunafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecualiseperti gagak putih.” (HR. Baihaqi).

6. Tabarruj dan ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakat
Diriwayatkandari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “Ada tiga orang yang, kamu janganbertanya kepada mereka: seseorang yang keluar dari jamaah dan durhakakepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budakperempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati,dan seorang wanita ditinggal keluar oleh suaminya dan telah dicukupikebutuhan dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka janganbertanya kepada mereka.” (HR. Ahmad)

7. Tabarruj adalah sunnah Iblis
Jikamenutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalahsunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, dimana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnyaterbuka. ALLAH mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidakterfitnah oleh tipu daya Iblis. ALLAH berfirman,

“Hai anak Adam,janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana iatelah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan darikeduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya.Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempatyang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikansyetan-syetan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidakberiman.” (QS. Al-A’raf: 27).

8. Tabarruj dan Ikhtilath adalah Permulaan Zina
Setiapkali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebihbesar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjagakehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya,terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirnadan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudahdilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar.Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadiperbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yangmenjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hakasasi manusia.

9. Tabarruj dan Ikhtilath mengundang Siksaan ALLAH
Dihadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah nampakkebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan(melakukannya) kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dankelaparan yang belum pernah terjadi pada pendahulu mereka.” (HR. IbnuMajah).


Secara umum, kemaksiatan kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang ALLAH sinyalir dalam Al-Qur’an,

“Danjika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkankepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaatiALLAH) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudahsepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudiankami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al-Isra’: 16)

Tentusaja yang akan terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, kaummutabarrijat dan mereka tidak ada hijab dalam hubungan antar lawanjenis. Semua orang yang ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya.Maka kewajiban bagi semuanya adalah mencegah terjadinya berbagaikemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin. Para ulama dan pemimpinmenjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amarma’ruf nahi mungkar.

Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa iamendengar sabda Rasulullah saw, “Jika manusia melihat kemungkaran lalutidak merubahnya, hampir ALLAH meratakan siksanya kepada mereka semua.”(Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

Dakwatuna.com


0 komentar:

Post a Comment

Hi Friends type you comment about my article above, thanks for visit my blog

 
Toggle Footer